Jilbab hanya sebagai aksesoris

Ilmu komunikasi jurnalistik, penulisan berita

Bandung :  Wanita berkerudung sedang menjadi tren saat ini. Banyak aneka model jilbab dengan harga yang relatif murah dijual dipasar. Apalagi di Bandung, banyak aneka jilbab yang tidak hanya dijual di pasar baru, tetapi dipasar-pasar lainnya juga terdapat banyak aneka jilbab. Namun, amat sangat disayangkan jika jilbab hanya diartikan sebagai aksesoris semata.

“Saat ini, jibab disalahgunakan dan hanya sebagai formalitas saja. Jilbab dijadikan sebuah topeng bagi sebagian kaum wanita," ujar Rizky Rismawan Subagja, salah seorang Mahasiswa Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN SGD Bandung saat diwawancarai, Kamis (1/12).

“Wanita berkerudung itu memang sudah kewajiban. Karena selain menutup aurat, berjilbab itu juga merupakan penghias diri, dengan berjilbab saya lebih terjaga dan dihargai orang lain,” ujar Iin, mahasiswa Sosiologi. Selain itu, Iin juga sudah menggunakan kerudung sejak masih SD, sehingga dia sudah terbiasa dan nyaman memakainya. “Alhamdulillah, saya tidak pernah mendapatkan cemoohan dan cacian dari segelintir orang, yang ada hanyalah kesalutan,”ujarnya.

Namun, ada juga beberapa wanita yang masih belum siap menggunakan kerudung. Dan beberapa diantaranya hanya menggunakan jilbab sebagai formalitas saja.seperti Raihan yang mengaku bahwa dia belum siap untuk memakai jilbab. 

“Saya mulai berjilbab sejak SMP, tapi dari SD sudah memakai jilbab hanya untuk formalitas saja,”ujar Raihan, Mahasiswa Fakultas Syariah. Menurutnya, wanita yang memakai jilbab itu sangat bagus, namun dia belum siap untuk memakainya, karena dia merasa bahwa dirinya sendiri masih banyak kekurangan dan belum pantas memakai jilbab.

Related Post



Posting Komentar